Recommended Music : The Temper Trap - Out of the Box

Recommended Music : The Temper Trap
Recommended Music : The Temper Trap
Setelah sukses merebut perhatian penikmat musik di tahun 2009 dengan single Sweet Disposition, The Temper Trap kembali  meluncurkan karya mereka melalui album kedua : “The Temper Trap”.

Band yang digawangi oleh Dougy Mandagi (vocal), Jonathon Aherne (bass), Toby Dundas (drums), Lorenzo Sillitto (lead guitar) and Joseph Greer (keyboards – guitar) ini terbentuk secara alami dari hubungan pertemanan.

Di tahun 1999, Dougy Mandagi, lelaki berdarah Manado yang tinggal di Melbourne masih menjalani profesi sebagai street performer. Hubungan pertemanannya dengan Jonathon Aherne dan Toby Dundas membawa mereka kepada keputusan untuk membentuk band indie rock di tahun 2005.

Saat itu Jonathan Aherne bahkan belum pernah menempati posisi sebagai pemain bass.  Lorenzo Sillitto masuk belakangan melalui rekomendasi dari Dundas. Disusul oleh Joseph Greer. Band ini kemudian sukses menancapkan kukunya di dunia musik dengan merilis album Condition.


Sweet Disposition yang menjadi OST dari (500) Days of Summer dan Science of Fear, salah satu lagu di Game sepakbola terkenal Fifa 2010, menjadi 2 lagu andalan dari album Condition. Setelah 3 tahun berselang, The Temper Trap merilis album studio kedua mereka.

Recommended Music : The Temper Trap

Sebelum menikmati album ini, penulis cukup dibuat ragu setelah membaca beberapa review dari situs internasional terhadap album The Temper Trap. Terdapat penilaian yang cukup beragam.

Namun satu kesimpulan yang dapat saya ambil dari berbagai situs review tersebut, bahwa album ini tidak mampu menandingi kualitas album sebelumnya, tidak adanya lagu andalan yang cukup kuat untuk menarik perhatian pendengar membuat album ini mudah dilupakan.

Bagaimanapun juga, review adalah penilaian yang subjektif. Oleh karena itu tidak ada cara yang lebih baik untuk menilai sebuah album daripada menikmati nya sendiri secara intens.

Saya cukup setuju bahwa album ini tidak mempunyai lagu yang sangat kuat energinya seperti di lagu Sweet Disposition. Namun The Temper Trap berhasil menutupi faktor tersebut dengan membuat beberapa perubahan yang positif.

Musik yang disajikan kini lebih beragam, penggunaan efek-efek synthesizer dan keyboard memperkaya warna dalam lagu-lagu di album ini. Dougy dengan karakter suaranya yang khas, tidak melulu mengumbar falsetto.

Didukung pula dengan kualitas recording yang lebih baik membuat album ini terasa lebih dewasa dan “kaya” dibandingkan Condition. Artwork pada cover album juga menjadi nilai plus. Terbukti dengan penghargaan yang mereka dapatkan pada ajang  Best Art Vinyl 2012.

Trembling Hands  - Single utama dari album kedua The Temper Trap. Suara Dougy cukup berbeda di lagu ini terutama pada verse. Tanpa falsetto, alunan nada sang vokalis terasa lembut.

Keyboard dan Gitar mendapatkan porsi yang setara. Sound yang bersahutan dengan atmosfir melayang-layang disempurnakan oleh nada-nada yang catchy. Lagu ini cukup mudah dinikmati.


Miracle  - Penggunaan drum dan gitar yang minimalis tetap mampu membangun mood dalam lagu ini. Musik lebih didominasi oleh sound synthesizer yang lembut dan mengalun.  Lirik yang indah menjadi kekuatan utama, Dougy mampu menyampaikan pesan dalam liriknya dengan sangat baik.

Where Do We Go From Here  - The Temper Trap menyajikan sesuatu yang baru di lagu ini. Dominasi sound Synthesizer, nada-nada yang riang, dan lagi-lagi Dougy tidak mengumbar teknik Falsettonya yang cukup dominan di album pertama. Lagu ini membuktikan usaha The Temper Trap untuk out of the box dan memperkaya warna musik mereka.

More Info: thetempertrap.com