Soundcard? Audio Interface? Ini dia tips cara memilih sebelum anda membeli! Part 1

Banyak sekali kawan-kawan yang bertanya ke saya, entah lewat email, sms, ym, maupun lewat facebook. "Soundcard yang bagus untuk saya itu apa yah?" atau "Mau beli soundcard merek A, kira-kira bagus gk buat saya?" dan juga "Kira-kira bagusan mana mas, soundcard merek A atau merek B".

Nah setelah muter-muter cari referensi, akhir dapat juga. Artikel ini ditulis bersumber dari artikel Mas Agus Hardiman dari Musiktek. Saya minta ijin tulis lagi di blog Distorsi yah Mas Agus :)

Dari tiga pertanyaan tentang soundcard diatas yaitu :
  • Soundcard yang bagus untuk saya itu apa yah?
  • Mau beli audio interface / soundcard merek A, kira-kira bagus gk buat saya?
  • Kira-kira bagusan mana mas, soundcard merek A atau merek B?
Kita bisa membuat pertanyaan lagi dari pertanyaan-pertanyaan diatas. Loh? Kenapa? karna pertanyaan-pertanyaan seperti ini penting untuk mengetahui Soundcard apa yang cocok untuk anda.

Oh iya sebelumnya, Soundcard adalah "kata" yang umum digunakan oleh orang, walaupun sebetulnya gk terlalu tepat atau pas. Istilah yang sering dipakai itu adalah Conveter / Audio Interface / Audio Card. Karena seperti yang telah di jelaskan di postingan saya sebelumnya yang berjudul Alat yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman audio sederhana  bahwa belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa "kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain (soundcard eksternal dengan koneksi USB dan FIREWARE).

Oke kita mulai aja.

1. Berapa budged yang anda alokasikan?
Ini dia pertanyaan yang paling penting. Berapa dana atau budged yang anda alokasikan untuk membeli soundcard atau audio interface. Seperti yang kita tahu Soundcard atau Audio Interface khusus untuk rekaman yang ada di pasaran saat ini mempunya harga yang berbeda-beda.

Jadi mulailah dahulu berapa budged yang ingin anda alokasikan untuk membeli Soundcard atau Audio Interface.
Gambar 1. Budged

Dimulai dari yang paling murah mungkin sekitar 1juta hingga 2,5jutaan sudah terbilang bagus untuk merekam materi lagu-lagu anda secara professional. Punya dana lebih? Sudah tentu anda akan memiliki lebih banyak pilihan dan fitur yang lebih bagus :)

Mungkin masih banyak yang bertanya seperti ini :
"Mas di komputer PC / laptop saya sudah bisa mendengarkan lagu mp3 dengan winamp, dan juga bisa merekam materi saya kok? Kenapa harus beli lagi soundcard atau audio interface dengan harga yang tidak bisa dikatakan murah lagi?"

Yup, memang di PC ataupun Laptop anda akan menemukan Soundcard. Soundcard ini bernama soundcard onboard yang menempel di Motherboard komputer / laptop anda. Di Soundcard Onboard biasanya anda akan menemukan 3 buah lubang, 1 lubang stereo untuk output / headphone out. 1 lubang mic input dan juga 1 lubang line input.
Gambar 2. Soundcard Onboard

Tapi dengan memakai Soundcard Onboard, anda akan menemukan banyak sekali masalah. Beberapa masalah yang paling menonjol adalah :
  1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)
  2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.
  3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu, bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.
  4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional. Kalau Anda pernah rekaman dgn soundcard onboard & hasil rekamannya terasa lebih mendem (=kurang bright) atau malah hilang frekwensi bassnya dibandingkan dengan bunyi instrumen aslinya, nah itu dia pengaruh kualitas AD Converternya. AD converter adalah bagian dari soundcard yang mengubah data analog menjadi data digital (Input). Sedangkan DA converter mengubah data digital menjadi data analog (output).

So, masih mau pakai soundcard onboard lagi? :D

Jadi. yang bisa disimpulkan dari poin pertama adalah :
Menentukan budged yang anda alokasikan untuk membeli Soundcard atau Audio Interface saat ingin bertanya / membeli :) 

 
2. Kebutuhan audio yang anda inginkan
Bicara tentang kebutuhan, tak mungkin kalau kita tidak membicarakan tentang spesifikasi dari Audio Interface atau Soundcard yang ingin anda beli. Spesifikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

A. Berapa jumlah channel input dan output yang diperlukan / yang anda butuhkan?
Ini pertanyaan yang sering sekali saya tanyakan. Berapa channel input dan output yang akan anda gunakan secara bersama-sama? 2 channel? 4 channel? 6 channel? 8 channel? atau lebih?

Nah misalnya anda hanya merekam instrument satu-persatu, tentu saja 2 channel input saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan anda.

Atau misalnya anda ingin merekam live accoustic dengan perlengkapan sebagai berikut :
  • 2 buah microphone untuk vocal utama dan backing vocal
  • 2 buah guitar accoustic
  • 1 buah bass
  • 1 buah cajon

Berarti ada membutuhkan 6 buah input channel apabila ingin merekam kesemua perlengkapan diatas pertrack secara bersamaan yang nanti bisa anda mixing secara leluasa. Atau apabila anda ingin merekam drum, berarti anda membutuhkan minimal 8 buah input channel atau lebih. Kalau merekam live full band butuh berapa input? Monggo di perkirakan sendiri :D

Oke yang barusan kita bahas adalah input channel. Kalau output channel? Minimal output channel tentu saja 2 buah output mono (stereo) untuk ke speaker monitor anda.

Tapi kok ada yang output channel nya lebih dari 2 channel? Nah itu bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain. Sebagai contoh yaitu untuk outboard processor atau hardware FX eksternal. Juga sebagai monitoring saat anda live (untuk keperluan playback looping anda) ataupun untuk output ke sepasang speaker monitor yang lain di studio anda.

Contohnya adalah Focusrite Saffire PRO 24 DSP.
Gambar 3. Focusrite Saffire PRO 40 - input dan output

Focusrite Saffire PRO 40, Audio Interface murah dengan fitur lengkap ini memiliki
  • 8 channel input
  • 10 analog output
  • + 2 channel stereo untuk headphone di front panel.


Focusrite Saffire PRO 40 bisa di set sebagai berikut (Contoh) :
  • Output 1 dan 2 bisa digunakan untuk ke sepasang speaker monitor flat anda.
  • Output 3 dan 4 bisa anda gunakan untuk sepasang speaker multimedia / hi-fi yang gunanya sebagai perbandingan bagaimana suara hasil recording / mixing / mastering anda terdengar di speaker biasa ini
  • Output 5 dan 6 bisa anda gunakan untuk headphone monitoring untuk pemain / player (musisi) yang siap rekaman di ruangan lain (contoh nya untuk player drum, guitar accoustic, dll)
  • Output 7, 8 dan seterusnya bisa anda gunakan untuk outboard processor atau hardware FX eksternal, dsb, dsb, dsn :p

B. Apa yang ingin anda rekam di audio interface anda 
Nah ini nih yang harus anda soroti saat ingin membeli Audio Interface atau Soundcard. Pastikan di Audio Interface atau Soundcard yang anda pilih / yang ingin anda beli memiliki koneksi input yang dibutuhkan untuk merekam instrument atau sumber suara yang ingin anda rekam.

Sebagai contoh jika anda ingin merekam dari microphone, tentu saja anda membutuhkan mic input dengan koneksi XLR. Dan jika anda ingin merekam dari microphone condenser Audio Interface atau Soundcard anda wajib memilik Phantom Power (48V)!

Sebagai contoh di Focusrite Saffire PRO 40, di channel input audio interface ini anda dapat melihat bahwa semua input (8 channel) memiliki konektivitas yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Di 8 channel input yang ada, anda bisa "mencolokkan" kabel dengan konektivitas TRS (biasanya untuk instrument) maupun XLR (biasanya untuk microphone). Jadi benar-benar sangat fleksibel!
 


Gambar 4. XLR Connector


Gambar 5. TRS Male Connector



Coba lihat gambar input (Input 1 dan 2) yang berada di front panel dari Focusrite Saffire PRO 40 dibawah ini. Warna biru menunjukan input, dan warna merah menunjukan tombol Phantom Power untuk channel input 1 hingga channel input 4.
Gambar 6. Mic Input 1 & 2 dan Phantom Power

Nah, bagaimana untuk merekam instrument seperti bass ataupun gitar yang direct dari instrument langsung ke Audio Interface atau Soundcard tanpa melalui Multi-FX? Anda membutukan Instrument Inputs. Kalau di Focusrite Saffire PRO 40, anda tinggal klik tombol Inst yang berada di front panel.

Gambar 7. Instrument Input

Kalau di Audio Interface atau Soundcard lain, mungkin nama tombol nya adalah HI-Z Swicth. Contohnya pada Mackie Onyx Black Jack
Gambar 8. HI-Z Swicth pada Mackie Onyx Black Jack

Nah kalau merekam dari keyboard synthesizer atau output dari Multi-FX Guitar, dibutuhkan line input
Gambar 9. Line input (Juga sebagai Mic juga bisa)


Kalau mau merekam data MIDI? Tentu saja anda membutuhkan MIDI Input
Gambar 10. MIDI In/Out

C. Digunakan untuk apa? apakah untuk recording? apakah untuk mixing? atau apakah untuk mastering?
Nah bingungkan? emangnya beda yah Audio Interface / soundcard untuk recording dengan untuk mixing maupun mastering?
  • Jika anda ingin membeli Audio Interface / Soundcard dengan kebutuhan utamanya untuk recording, maka pilihlah Audio Interface atau soundcard yang dynamic range-nya (dynamic range input) dari A/D converter yang besar (semakin besar, semakin bagus)
  • Jika anda ingin membeli Audio Interface / Soundcard dengan kebutuhan utamanya untuk mixing dan mastering, maka pilihlah Audio Interface atau soundcard yang dynamic range-nya (dynamic range output) dari D/A converter yang besar (semakin besar, semakin bagus)
  • Diluar dari kedua poin sebelumnya, untuk mastering, cari soundcard yang bisa merekam dengan sample rate 192kHz dan minimal mempunyai 4 input/out agar dapat menggunakan insert hardware dari outboard processor. Tapi jika ingin mastering "in the box", 2 input/output sudah cukup kok :)


Untuk mengetahui beberapa hal diatas, anda bisa melihatnya pada spesifikasi dari Soundcard atau Audio Interface yang ingin anda beli kok.

Continue...