Mengetahui apa itu limiter beserta fungsinya

Seperti halnya efek Compressor, efek Limiter juga bekerja memproses sinyal audio dan berfungsi mengurangi rentang dinamis audio signal. Compressor dan Limiter juga memiliki interface dan knob-knob yang serupa, seperti Treshold, Ratio, Input, Output, Gain, Attack dan Release.

Limiter juga masih termasuk dalam kategori Compressor, Definisi sederhana dari compressor dan limiter menurut Fry adalah: Basically what these do is keep an eye (or should that be ear?) on signal levels, stopping them from getting any louder than the level you set (the Threshold). A compressor puts a gentle ?squeeze? on excess level, whereas a limiter hits it on the head with a hammer.

Fungsi limiter seperti namanya, yaitu me-limit/membatasi signal audio, biasanya digunakan untuk membuat output yang konstan, sinyal input akan dibatasi dengan threshold dan output akan dibesarkan sesuai kebutuhan. Compressor juga dapat bertindak sebagai Limiter ketika rasio kompresi kompresor melebihi 10:1.


Merujuk kepada diagram diatas, sinyal yang melebihi threshold dikurangi hingga ke tingkat threshold sehingga sinyal tidak pernah melewati limit. Alat ini terkadang digunakan untuk melindungi peralatan dari sinyal tajam yang bersifat merusak. Namun, solusi ini mengakibatkan distorsi berat karena kerja limiter berlaku seperti penjenuhan.

Seperti pada artikel Tentang Compressor dan Fungsinya, berikut fungsi parameter-parameter yang ada pada Limiter:

Threshold
Ambang batas compressor mulai berkerja atau aktif. Contoh: jika compressor disetting thresholdnya pada angka 0 artinya si compressor akan aktif atau belertja disaat sinyal menyentuh angka 0dB, tapi jika sinyal tidak menyentuh angka 0 berartis si compressor belum bekerja.

Ratio
Mengkuantifikasi reduksi pada amplitudo sinyal diatas ambang batas, atau perbandingan sinyal in dan out.
  • 1:1 tidak ada kompresi, sinyal output sama dengan input
  • 2:1 sinyal diatas ambang batas dikurangi setengah. Jika sinyal melebihi batas sebesar 10 dB, nilainya tereduksi menjadi 5 dB.
  • Nilai lain termasuk 3:1, 4:1, dst. Untuk nilai rasio lebih tinggi dari 10:1, kompresor bertindak seperti limiter.

Attack time
Waktu yang dibutuhkan sebelum sinyal tercompress. Attack time ini diukur menggunakan milisecond (ms). Contoh: jika attack time disetting pada angka 0ms berarti compressor akan langsung bekerja, karena tidak ada tenggang waktu sebelum sinyal tercompres, maka soundnya akan terdengar tumpul. Sebaiknya setting attack time lebih lambat agar sinyal tetap memiliki attack yang bagus atau nendang.

Release Time
Waktu yang dibutuhkan compressor untuk kembali ke keadaan tidak kompresi, tujuannya adalah memperhalus aksi compressor. Hitungan release sama seperti attack, yaitu meggunakan ms (milisecond). pengaturan release time yang salah kadang membuat audio menjadi pumping.

Hold Time
Setelah amplitudo sinyal input kembali ke bawah ambang batas, kompresor mereduksi aksinya selama waktu release hingga mencapai rasio kompresi 1:1. Waktu hold memungkinkan waktu release ditunda setelah sinyal kembali ke bawah ambang batas, sehingga kompresor tetap aktif untuk waktu yang lebih lama.

Output
Output bisa dikatakan sebagai gain. Anda dapat menggunakan output dari compressor untuk meningkatkan level volume.

Artikel ini disalin dari :
rumahrekam.com

Dengan referensi dari :
kursusaudio.wordpress.com